Sumber: Dokumentasi Fitri Aulia Ramadani |
Garut, Aksara--Lembaga STAI Persis Garut pada hari Rabu, (31/01/2024) menyelenggarakan acara Pelantikan Ketua STAI Persis Garut masa jihad 2024-2028 di Auditorium kampus, Jalan Aruji Kartawinata, Tarogong Kidul.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran dosen STAI Persis Garut, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema), ketua-ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HM-PS), Pimpinan Pusat (PP) Persis, Pimpinan Daerah (PD) Persis, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Persis di Kabupaten Garut, dan Mudir-Mudir yang ada di Kabupaten Garut.
Pada acara ini, pihak PP membacakan SK pelantikan ketua terpilih. Kemudian, ketua terpilih membaiat struktural kepengurusan baru. Jajaran tasykil masa jihad 2024-2028 ini bukan hanya menempatkan wajah-wajah baru dalam sebagian besar kepengurusannya, tetapi juga melahirkan bidang garapan baru, seperti: Kepala bagian pendidikan, kepala bagian keuangan, kepala bagian perencanaan, kepala bagian sarpras, kepala bagian kepegawaian, kepala bagian kemahasiswaan, dan kepala bagian alumni dan kerja sama.
Ketua terpilih, Dr. H. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum mengulang-ngulang kalimat berkenaan dengan pembangunan. Salah satu tuntutan dari pemerintah, ketika kampus itu ingin dinaikkan derajatnya dari STAIPI ke IAIPI, kemudian ke Universitas itu bukan hanya dilihat dari segi pengajarnya, tapi juga infrastrukturnya.
"Jika Ustadz Ena dengan modal 12 juta bisa melahirkan aula yang sedemikian besarnya ini, maka kita pun dengan dana yang ada tentunya kita bisa lebih besar lagi untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di kampus ini," kata beliau.
Kemudian, beliau memiliki gagasan dari apa yang beliau amati dari dana kampus, ada celah untuk mengembangkan kampus bukan dari segi infrastrukturnya saja, tetapi juga mengembangkan tenaga pendidiknya. Bagaimana staipi itu bisa menyekolahkan dosennya, khususnya S3. Sehingga, dari dosen-dosen itu bisa memperbaiki kualitas mahasiswanya.
Setelah sesi pelantikan, ada lelang tanah untuk perkembangan infrastruktur yang ada di STAI Persis Garut. Sehingga melibatkan para muhsinin untuk pembebasan lahan.
Ketua Dema, Hali Kadhan Famulaqieh berharap, "Semoga ada perkembangan dari fasilitas yang ada di kampus, ini menjadi sebuah keluhan dari mahasiswa sendiri. Infrastruktur-infrastruktur yang harus diwajibkan itu kelas; kedua, keamanan; ketiga, hal administratif yang ada. Kan kita berada di dalam masa transisi menuju IAI. Dari hal-hal yang kecil itu bisa diperkuat lagi, dikembangkan lagi, soalnya mengingat kata dari 'institut' itu lebih modernlah, lebih berkembang lagi dari segi hal-hal yang kecil itu, dan nantinya mahasiswa tidak ada keluhan yang keluhan itu terulang kembalilah. Itu menjadi salah satu harapan mahasiswa ke depannya sebelum menginjak ke institut."
Jurnalis: Aida