Para Beswan KIP Kemenag STAPI Garut (Sumber: Panitia) |
Garut, Aksara-- STAI Persis Garut menggelar acara Training Motivasi Beprestasi untuk mahasiswa penerima Beasiswa KIP Kemenag. Dengan mengusung tema "Kesiapan Gen Z Menghadapi Masa Depan," acara ini dihadiri oleh 64 beswan dari berbagai angkatan yang bertempat di Bukit Alamanda, Jalan Raya Samarang, Tarogong Kidul, Garut.
Dr. Heri M. Tohari, S Fil., M. Pd, Sebagai pengurus Beasiswa KIP Kemenag memaparkan bahwa para penerima beasiswa merupakan calon pemimpin masa depan. Walaupun mereka dari kalangan menengah ke bawah, tetapi fokus utamanya adalah mengeliminasi keterbatasan ekonomi dan menonjolkan prestasi.
"Sesuai dengan tagar KIP STAI Persis Garut bahwa para penerima beasiswa KIP merupakan calon pemimpin masa depan. Walaupun mereka dari kalangan miskin berprestasi, tetap, miskinnya kita eliminasi kemudian berprestasinya kita tulis. Makannya ada program motivasi berprestasi. Kiranya dari 64 orang ini kalau dibagi dari 1400 mahasiswa berarti penerima KIP itu cuma 4,57%, berarti memang sedikit sekali penerima KIP di STAIPI Garut itu. Tetapi untuk menjadi seorang pemimpin tidak perlu semuanya, tidak semua harus menjadi pemimpin, namun harus ada yang menjadi makmum juga." ujar Dr. Heri.
Baca Juga: SURAT "CINTA" UNTUK KAMPUS BENING TERCINTA
Acara ini dihadiri oleh master trainer opsional expert internasional, yaitu Coach Abi, yang datang khusus dari Jakarta untuk berbagi inspirasi dan cerita dengan para beswan. Partisipasi para mahasiswa dalam acara ini sangat antusias, mencerminkan keinginan mereka untuk meraih prestasi lebih tinggi.
Kegiatan ini melibatkan internalisasi dan pemetaan bakat para mahasiswa. Mereka dibimbing untuk menemukan minat dan bakatnya dengan fokus pada pengembangan kompetensi dan pemantapan diri. Coach Abi menyoroti bahwa kegiatan ini lebih mengutamakan kesadaran diri daripada tugas terikat, untuk membantu para mahasiswa termotivasi secara pribadi.
"Fokus di kelas materi dan bakal ada beberapa
praktek progres buat mereka yang bisa dibawa pulang, tapi
tugasnya tidak terlalu mengikat, ini lebih ke kesadaran sendiri, karena ini untuk
dirinya sendiri.untuk membantu agar mereka terus termotivasi di kemudian
hari. Tugasnya adalah menuliskan tentang dirinya dan memilih model," ucap Coach Abi.
Coach Abi Memberikan Materi dalam acara Training Motivasi Beprestasi KIP Kemenag STAIPI Garut (Sumber: Aksara) |
"Dan acara Training Motivasi Berprestasi ini kiranya hanya trigger saja, sebagai pemantik. Kegiatan di Alamanda itu cuman satu hari, dari pagi sampai sore. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi pemantik bahwa bakatnya itu harus ditemukan lalu biar mereka yang mengasah bakatnya," tambah Coach Abi.
"Kalau dalam bahasa psikologi, sesi kita kali ini itu
adalah talents mapping atau pemetaan talenta/bakat, lalu dikasih motivasi.
Kemudian mereka nanti di luar training motivasi itu, melaksanakan
arahan, guide dan meperkuat kompetensi dan kemampuannya seperti apa. Peningkatan kapasitas itu idealnya dilakukan dua minggu sekali. Dua Minggu pertama
itu di dalam kampus, dan dua minggu keduanya dilakukan di luar, " jelas Dr.
Heri.
Baca Juga: Sukses Besar! Seminar Tafsir Al-Qur'an Nasional HM-PS IAT STAIPI Garut Dihadiri oleh Rektor UIN
Selain itu, para beswan sebelumya telah melaksanakan studi lapangan dan bakti lapangan, salah satunya dengan mengadakan acara Sumebar (Sumanget Bagenit Resik) di Situ Bagendit sebagai sebuah pengkritikan sosial kepada masyarakat Garut, karena Situ Bagendit merupakan salah satu destinasi wisata internasional yang harus dijaga kebersihannya. Alhasil kegiatan ini membawa contoh yang baik dan diteruskan oleh komunitas-komunitas peduli lingkungan lain. Kegiatan tersebut banyak diliput juga oleh berbagai media.
"Jadi kita sekarang akan cari lagi masalah-masalah yang ada di masyarakat, dan kita akan masuk ke sana. Kita cari sekolah-sekolah yang berasal dari kelas ekonomi mustadh'afin" tutur Dr. Heri.
"Saya masih ingat, saya datang langsung bersama
teman-teman penerima manfaat KIP untuk bakti sosial dan ngasih training
motivasi kepada anak-anak. Kalau sekarang mah dikasih training, kalau
kemarin-kemarin mah ngasih training kepada anak-anak SD. Motivasi dikasih oleh para penerima beasiswa KIP, kemudian dikasih semacam kadeudeuh
(kasih sayang) juga. Intinya, ini adalah bagian dari kepekaan
sosial. Maaf, KIP itu kan diperuntukkan untuk kaum miskin berprestasi, ya. Kalau
saya sederhana aja, bisa jadi mereka miskin berprestasi itu sekarang, tapi ke depan, dia menjadi orang kaya berprestasi," kata Dr. Heri.
"Nah, dengan adanya mereka turun lagi ke masyarakat dengan mengingatkan bahwa masih ada sahabat-sahabat kita yang mustadh'afin. Setidaknya
konsep gagasan mencintai dan berempati kepada orang-orang seperti itu adalah
landasan daripada sikapnya temen-temen KIP kita," ujar Dr. Heri.
Baca Juga: Mengulik Kisah Sukses Wakil Bupati Garut dalam "Launch Book" dan Bedah Buku Rekam Jejak Helmi Budiman
Coach Abi menekankan bahwa acara ini membawa banyak manfaat bagi para penerima beasiswa KIP, dirinya membantu mereka memahami lebih dalam karakteristik generasi Z dan mengatasi hambatan mental. Setelah mendapatkan motivasi dari Coach Abi, membuat mereka kembali semangat dalam mewujudkan langkahnya untuk sukses. Mereka semakin termotivasi untuk merencanakan masa depan sebagai pemimpin bangsa.
"Jadi semakin tahu
lebih dalam tentang generasi Z, apa yang harus di miliki oleh generasi Z, jadi
semakin tahu dari mana dan bagaimana terbentuknya hambatan mental, apa saja hal-hal yang dapat menghancurkan hambatan mental. Juga melatih kita untuk tahu apa
rencana sukses buat ke depan dan melatih kita supaya menggunakan waktu dengan
sebaik mungkin, dan lain-lain." ujar IPS, beswan KIP Kemenag STAIPI Garut.
"Karakteristik gen Z, yaitu teknologi adalah bagian dari kehidupannya, digital natives, multitasking, pendekatan kreatif terhadap masala sosial dan aktivis, dan sebagainya. Manusia itu pasti dan harus memiliki tujuan, harapan, dan impian. Nah, dibalik itu juga, ada beberapa penghalang yang membuat ketiga itu sulit tercapai karena merasa diri kurang pantas, takut gagal, mencari-cari alasan, menyalahkan orang lain, malu dan terjebak dalam comfort zone." Ujar KZ sebagai salah satu penerima beasiswa KIP Kemenag.
Setelah mereka menerima motivasi dari Coach Abi,
mereka semakin banyak tau tentang dirinya, dan menentukan bagaimana menyiapkan
diri ke depannya sebagai pemimpin bangsa.
"Hal pertama yang akan saya lakukan adalah
mencoba untuk percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki, karena saya rasa
PD itu modal utama gitu," ujar LM.
"Saya akan berusaha untuk menjadi orang yang
bermanfaat bagi banyak orang dan menjadi anak muda yang membawa perubahan baik
bagi bangsa." Ucap RA
"Tindakan saya saat ini sebagai calon pemimpin bangsa dengan belajar yang rajin, berorganisasi yang membangun, sehingga dapat menjadi mahasiswa berprestasi untuk kebermanfaatan bangsa. Selain itu, saya akan membuat rencana sukses dengan mengimplementasikan poin-poin yang dibahas dalam materi tadi" ucap KZ.
"Tindakan
saya tentunya yang pertama, membenahi dulu tujuan kita bagaimana, kemudian
setelah mantap, kita menuliskan apa tindakan untuk
menghadapi tujuan itu dan tentunya dibarengi dengan rasa syukur akan apa yang
telah Allah berikan terhadap kita semua" ucap JHS.
"Menghilangkan rasa insecure berlebihan terhadap sesuatu yang tidak ada manfaatnya, fokus terhadap tujuan yang telah direncanakan, dan lain sebagainya," ucap IPS.
Dalam sesi berbagi pengalaman, beberapa beswan menyampaikan harapan mereka. Dr. Heri berharap agar para beswan dapat mempertahankan beasiswanya, sementara Coach Abi menargetkan prestasi akademik yang lebih tinggi. Para beswan juga berharap dapat bersyukur dan lebih semangat dalam mengejar ilmu.
"Harapannya mereka dibiayai oleh negara, mereka
harus punya tanggung jawab sosial yang tinggi dengan cara berprestasi dan
menjadi calon pemimpin masa depan," pungkas Dr. Heri.
"Kalo mereka saat ini pemegang beasiswa dengan syarat IPK 3,5 harapan saya mereka menargetkan lebih dari itu, kalau bisa IPK 4,0 sehingga indikator beasiswa ini lebih jelas, justru bisa lebih banyak mendapatkan beasiswa karena yang ini targetnya udah tinggi" pungkas Coach Abi.
"Harapan bagi saya, semoga saya bisa mempertahankan beasiswa ini sampai lulus, saya juga berharap dapat nilai yang bagus di setiap semesternya dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Harapan untuk teman-teman yang lainnya semoga kita semua bisa mempertahankan beasiswa ini dan bisa lulus bareng bareng dengan nilai yang memuaskan." Ujar RA salah satu penerima Beasiswa KIP Kemenag.
"Harapan kedepannya semoga saya dan teman-teman
lebih bersyukur tentunya karena merupakan orang-orang terpilih dri sekian banyak
mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa kip dan tentunya lebih semangaat
mencari ilmu nya" ucap J, salah satu beswan KIP Kemenag.
Melalui acara ini, STAI Persis Garut berkomitmen untuk melibatkan para penerima beasiswa KIP Kemenag dalam kegiatan sosial yang lebih besar, memberikan mereka peluang untuk aktif berkontribusi positif pada masyarakat. Dengan harapan dan semangat yang tinggi, para beswan diharapkan menjadi agent of change yang berprestai. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, memperingati momen acara inspiratif ini.
Jurnalis : Nurul, Hesti, & Sitti
Editor : Z M R