Sumber: Dokumentasi Panitia Ma'ruf 2023 |
Garut, Aksara—Telah dilaksanakan sidang senat terbatas terhadap mahasiswa baru STAI Persis Garut tahun akademik 2023-2024 pada Kamis, 21/09/2023 yang bertempat di Auditorium kampus.
Sidang senat terbatas dilaksanakan pukul 16.00 s/d 17.00 WIB dengan dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru tahun akademik 2023, panitia Ma'ruf, Senat STAI Persis Garut, masing-masing ketua program studi, wakil ketua satu, dua, dan tiga, ketua LPTHQ, dan tentunya oleh rektor kampus STAI Persis Garut Dr. Maman Sumpena, M.S.I.
Baca juga: UPT-THQ SOSIALISASIKAN PROGRAM TAHSIN-TAHFIDZ
Sumber: Dokumentasi Panitia Ma'ruf 2023 |
Wakil
Ketua III STAI Persis Garut, Dr. Heri Mohammad Tohari, S.Fil., M.Pd, membacakan
surat keputusan (SK) penerimaan
mahasiswa baru yang berjumlah 201 orang, kemudian menegaskan bahwa pada tahun
ini sangat istimewa karena kedatangan mahasiswa baru dari mancanegara, yaitu ada
lima orang mahasiswa baru asal Filiphina.
Usai
pembacaan SK, Dr. Maman Sumpena, M.S.I. selaku rektor menyampaikan sambutannya,
“Saya katakan bahwa Anda termasuk orang yang tepat memilih STAI Persis Garut
ini, karena di kampus ini Anda akan mendalami aspek syari’ah. Kalau dalam mars
disebut adalah ‘Kampus Bening’, sebetulnya lebih layak disebut kampus syari’ah,
karena ada pendidikan-pendidikan syari’ah. Belajar bimbingan
konseling-konseling syari’ah, belajar ekonomi syari’ah, manajemen keuangannya
syari’ah, kemudian ilmu Al-Qur’an tafsir tentang syari’ah, termasuk hadits, dan
seterusnya. Kita sebenarnya adalah kampus yang mengedepankan pendalaman
bimbingan syari’ah dalam segala aspek.”
Baca juga: Ma'ruf STAIPI Garut 2023 Resmi Dibuka, Peserta Ada yang dari Filipina
Kemudian,
Ketua Senat STAI Persis Garut, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum. mengingatkan
akan pentingnya semangat dan niat di samping pembelajaran hybrid learning.
“Dan kepentingan kita untuk menerima ilmu itu adalah supaya hidup kita lebih
terarah, lebih bisa mendapatkan jalan yang benar dalam hidup kita di setiap
perannya masing-masing. Kalau di perguruan tinggi ada prodi-prodi, ada jurusan,
itu sebetulnya untuk mempersiapkan kita, kullun ya’malu ‘ala syaakilatih,
setiap orang itu nanti amal yang harus dipertanggung jawabkan itu akan
berbeda-beda. Syaakilah-nya berbeda-beda. Makanya ada prodi-prodi, ada
jurusan-jurusan, ya. Untuk mempertajam amal kita, memungkinkan kita menyiapkan
amal yang lebih banyak dan lebih besar supaya kita bertanggung jawab di hadapan
Allah subhnahu wa ta’ala secara lebih optimis lagi.”
Jadi, pelaksanaan sidang senat ini merupakan bentuk transformasi atau peresmian yang asalnya siswa menjadi mahasiswa atau dari calon mahasiswa baru yang kerap dikenal dengan sebutan 'camaba', kini berubah menjadi mahasiswa baru di STAI Persis Garut.
Semoga menjadi mahasiswa tidak hanya sekadar status saja, tetapi juga diharuskan untuk berpikir kritis dan membawa perubahan yang baik untuk bangsa Indonesia ini.
Hamba Allah