Oleh: I. N
Alun-Alun Kota Intan.
14/03/2019 M
Pak Komar Saleh namanya, pria yang sudah cukup umur itu datang menghampiriku yang sedang duduk di atas kursi besi alun-alun kota.
Tuturnya ramah, sebagai seorang pensiunan pegawai negeri beberapa tahun silam. Segera ku sambut tutur itu dengan penuh kehangatan, berusaha membalas setiap kalimat yang keluar dari bibir pak Komar.
Saat ku ambil sebuah buku dari dalam tas, seketika ia berkomentar.
"Wah, bawa buku. Bagus jadi kutu buku".
"Ah, biasa ajah pak, hehe", jawabku sambil tersenyum kecil menatap ke arah pak Komar.
"Bapak juga sewaktu dulu tidak pernah lepas dari buku. Buku yang bapak baca dulu buku filsafat". Timpal pak Komar sambil tersenyum.
Dengan kening terkerut, dan hati seolah bertanya heran. Ku berbisik, "Bapak ini bukan orang biasa".
Ternyata benar dugaanku, saat terus mengikuti alur ceritanya, bapak Komar adalah seorang mantan dosen filsafat di salah satu Universitas di kota Intan.
"Seorang mantan dosen, pasti mempunyai daya fikir dan ilmu yang lebih dibandingkan dengan orang lain", bisiku dalam hati.
Belum juga kita melanjutkan pembicaraan kita yang sudah cukup mencair, tiba-tiba beliau dipanggil salah seorang perempuan paruh baya. "Ayo pak, ini sudah ada", ucap wanita itu sambil tergegas meninggalkan alun-alun kota.
Ku pandangi mereka berjalan, sampai mereka menaiki sebuah mobil yang sepertinya sudah disiapkan.
"Semoga lain kali bisa bertemu dengan beliau lagi" ucapku dengan penuh penasaran.
Alun-Alun Kota Intan.
14/03/2019 M
Pak Komar Saleh namanya, pria yang sudah cukup umur itu datang menghampiriku yang sedang duduk di atas kursi besi alun-alun kota.
Tuturnya ramah, sebagai seorang pensiunan pegawai negeri beberapa tahun silam. Segera ku sambut tutur itu dengan penuh kehangatan, berusaha membalas setiap kalimat yang keluar dari bibir pak Komar.
Saat ku ambil sebuah buku dari dalam tas, seketika ia berkomentar.
"Wah, bawa buku. Bagus jadi kutu buku".
"Ah, biasa ajah pak, hehe", jawabku sambil tersenyum kecil menatap ke arah pak Komar.
"Bapak juga sewaktu dulu tidak pernah lepas dari buku. Buku yang bapak baca dulu buku filsafat". Timpal pak Komar sambil tersenyum.
Dengan kening terkerut, dan hati seolah bertanya heran. Ku berbisik, "Bapak ini bukan orang biasa".
Ternyata benar dugaanku, saat terus mengikuti alur ceritanya, bapak Komar adalah seorang mantan dosen filsafat di salah satu Universitas di kota Intan.
"Seorang mantan dosen, pasti mempunyai daya fikir dan ilmu yang lebih dibandingkan dengan orang lain", bisiku dalam hati.
Belum juga kita melanjutkan pembicaraan kita yang sudah cukup mencair, tiba-tiba beliau dipanggil salah seorang perempuan paruh baya. "Ayo pak, ini sudah ada", ucap wanita itu sambil tergegas meninggalkan alun-alun kota.
Ku pandangi mereka berjalan, sampai mereka menaiki sebuah mobil yang sepertinya sudah disiapkan.
"Semoga lain kali bisa bertemu dengan beliau lagi" ucapku dengan penuh penasaran.
Tags
News