Debat Calon Presma; Janji Kampanye Vs Realita Kampus
![]() |
Capresma dan cawapresma kandidat no 1 (kiri) dan kandidat no 2 (kanan) |
Garut, Aksara_Komisi Pemilian Umum Raya Mahasiswa (Komperma) IAI Persis Garut mengadakan debat calon presiden mahasiswa dan calon wakil presiden mahasiswa di aula IAI Persis Garut, Senin (10/Maret/2024).
Dalam debat yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa tersebut, kandidat nomor satu, Amroini, menyoroti sistem yang ada pada DEMA yang kurang mengayomi semua komponen kebma baik itu HM-PS atau UKM. Ia menegaskan bahwa DEMA merangkul semuanya, salah satu hal yang perlu DEMA lakukan adalah mengawasi program-program kerja HM-PS dan UKM bukan hanya koordinasi secara administrasi, tapi juga memberikan ide-ide dalam merumuskan program kerja HM-PS dan UKM.
“Semua komponen HM-PS dan UKM itu di bawah tanggung jawab DEMA. Nah, salah satu yang mesti DEMA lakukan paling tidak adalah mengawasi sedari awal program-program kerja bukan hanya dikoordinasi secara administratif, tetapi juga memberikan ide-ide yang masuk akal gitu” ujarnya.
Selanjutnya, Amroini menyinggung mahasiswa yang masuk ke UKM atau HM-PS hanya untuk mencari eksistensi saja. menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah, yang harus DEMA lakukan adalah membangun organisasi yang nyaman buat mereka, hal tersebut dapat merubah niat mereka. Ia menegaskan bahwa mereka itu dapat menjadi kader-kader penerus HM-PS dan UKM.
“Adapun orang-orang yang masuk kedalam HM-PS, yang tentunya di dalam hal hanya mencari eksistensi, itu tidak mengapa untuk kita tetap memasukkan mereka karena sebetulnya tidak ada yang salah bagi seorang yang masuk HM-PS ataupun UKM yang mungkin awalnya hanya untuk mencari eksistensi saja. Tapi sejauh mana kita membangun organisasi yang nyaman buat mereka. niat mereka awalnya mungkin berbeda, tapi ketika dia menjalankan program yang ada dan kita mampu membawa perubaan yang baik, maka kader-kader seperti itulah yang akan melanjutkan estafet perjuangan.” Tuturnya.
Berbeda dengan Angga Nugraha, paslon nomor 02, menurutnya seseorang tidak akan bisa memberikan kontribusi terhadap organisasi jika tujuannya hanya untuk mencari eksistensi. Ia menegaskan bahwa untuk mencari kader-kader penerus organisasi bukan hal yang main-main, hal ini pasti berdampak kepada organisasi kedepannya. Ia juga mengatakan bahwa jika berdampingan dengan orang yang seperti ini adalah hal yang melelahkan.
“Bagaimana seseorang dapat memberikan kontribusi jika hanya masuk organisasi itu untuk mencari eksistensi saja. Tentu untuk mencari kader-kader penerus estafet perjuangan bukanlah hal yang main-main, tentu ini akan berdampak kedepannya. Jika pondasinya tidak serius, bagaimana mungkin kedepannya dapat menjadi UKM atau HM-PS yang bersinergi. Kita mungkin akan kewalahan jika berdampingan dengan orang-orang yang hanya mencari eksistensi saja.” Ujarnya.
Setelah memngutarakan tanggapannya, ia kemudian memberikan solusi untuk masalah tersebut, menurutnya, sebelum kita menerima mereka untuk masuk ke dalam organisasi, kita harus memberikan pemahaman terhadap potensi yang mereka miliki, hal ini bertujuan agar mereka dapat memberdayakan diri mereka dalam berorganisasi.
Debat berlangsung selama kurang lebih dua jam ini sempat diwarnai instruksi ketika sesi tanya jawab dibuka. Beberapa mahasiswa mempertanyakan tentang fasilitas kampus, keorganisasian, dan administrasi jika mereka terpilih.
Pemilihan presma dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu, 12 Maret 2025. Adanya debat kandidat ini, diharapkan agar semua mahasiswa memilih berdasarkan gagasan dan komitmen kandidat, bukan hanya sekedar popularitas.
Jurnalis: Dilla, Fuzi
Editor: Ghufran