DAKWAH SEBAGAI JALAN UNTUK MENGEMBANGKAN JAM’IYYAH

(Sumber: Dokumentasi Imam Maulana)


Garut, Aksara--Kamis, 13 Februari 2025, di kelas B kampus IAI Persis Garut telah dilaksanakan acara Upgrading Capacity Ma’had Aly Baiturrahman IAI Persis Garut dengan tema “Tugas dan Peran Mahasantri Ma’had 'Aly Sebagai Kader Da’i Persis” yang mengundang pemateri al-Ustadz Dr. Nasruddin Syarief, M.Pd.I.

Acara ini ditujukan untuk memicu kembali semangat para mahasantri Ma’had 'Aly  Baiturrahman dalam berdakwah untuk jam’iyyah Persatuan Islam.

C:\Users\Huzaini Ramadan\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\DSC_0046.jpg

Acara dimulai pada pukul 16:00 WIB. Moderator acara kali ini adalah saudara Dede Andri. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci alquran yang dilantunkan oleh saudara Syekh Aslama. Kemudian, acara diserahkan kepada pemateri untuk langsung memaparkan materi dan memantik diskusi.

Baca Juga: Suri Tauladan Umat

Dr. Nasruddin Syrief, M.Pd.I (Anggota Bid. Tarbiyyah PP. Persis). Beliau mengawali materinya dengan menceritakan perjalanan beliau ketika menjadi dosen di kampus STAI Persis Garut yang kini menjadi IAI Persis Garut, sekaligus menjadi salah satu pengajar di MA’had Ali Baiturrahman. 

Beliau mengapresiasi mahasantri yang mengikuti progam Kaderisasi Da’i, karena dakwah itu dilakukan oleh sekelompok  orang khusus yang ahli dalam berdakwah. “Dakwah yang kita jalankan harus persatuan islam. Kita harus mencocokan diri pada makna pesatuan islam yang luas. Jangan disempitkan menjadi percecokan islam/permusuhan islam”. Jelas beliau. 

Selain itu, beliau juga mengingatkan kepada mahasantri untuk menjadi seperti Ibnu Umar yang tidak mengikuti kubu politik manapun, tapi tidak juga menyalahkan kubu manapun. Beliau juga menegaskan dalam penyampaian materinya untuk berdakwah agar tidak memecah belah umat dan harus memegang kepada persatuan islam bukan menjadikan dakwah sebagai alat perseteruan islam dengan saling menghargai perbedaan, beliau menegaskannya dengan kalimat "Persis itu Persatuan Islam bukan Perseragaman Islam".

Selanjutnya acara dilanjut dengan sesi diskusi. Saudara Munji Nurrohman memantik diskusi mengenai bagaimana cara membangun mentalitas dalam berdakwah. Dan saudari Dea Zahra bertanya mengenai konsep 'lillah' dalam berdakwah.

Baca Juga: PENDIDIKAN UPAYA MENGATASI KEMISKINAN DAN KEBODOHAN

"Pada hakikatnya, rezeki itu sudah Allah atur. Maka, tidak perlu khawatir akan rezeki dan fokuslah dalam mengabdi". Ucap Dr. Nasruddin Syrief, M.Pd.I.

Kemudian, beliau menegaskan ucapannya dengan kalimat “Diberi alhamdulillah tidak juga alhamdulillah”. Beliau juga mengatakan bahwa "Jalan dakwah itu perih, tapi ada bahagianya. Jalan dakwah itu berat, tapi perihal rezeki sudah Allah atur".

Beliau memberikan closing statement "Kematangan mental itu adalah sejauh mana kita menerapkan tazkiyatun nafs”.

Acara Upgrading Capacity ini dipungkas dengan sesi foto bersama di lapangan kampus IAI Persis Garut.



Jurnalis: Huzaini Ramadan

Editor: Nurul Azmi Azizah



Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama