TRANSFORMASI TOTAL : PGMI IAI PERSIS GARUT PADUKAN SENI, TEKNOLOGI, DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM WORKSHOP FENOMENAL

    GARUT– Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) Institut Agama Islam Persatuan Islam (IAI Persis) Garut menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan melalui workshop bertema "Transformasi Pendidikan Digital: Meningkatkan Profesionalisme Pendidikan dan Entrepreneurship di Dunia Digital". Acara yang digelar pada Selasa (22/1/2025) di Auditorium IAI Persis Garut ini mengintegrasikan seni, teknologi, pendidikan, dan kewirausahaan, serta dihadiri oleh 206 peserta.    Workshop tersebut dikemas dalam format komprehensif, mencakup diskusi materi, pameran media pembelajaran interaktif, dan bazar kreatif. Acara ini juga menjadi bagian dari ujian akhir semester ganjil, menandai langkah strategis institusi dalam menghadapi tantangan era digital.   

 Kontekstualisasi Era Digital   Ketua Prodi PGMI, Nuraeni Sugih Pramukti, M.Pd., menegaskan pentingnya memahami karakteristik generasi digital. Ia mengutip Abdul Mukti yang mendorong pendekatan deep learning dalam pendidikan. "Pendidikan harus berfokus pada pembelajaran mendalam, bukan sekadar mengganti kurikulum, tetapi memahami bahwa setiap peserta didik memiliki minat, bakat, dan cara belajar yang berbeda," ujarnya.    Dekan Fakultas Tarbiyah, Riyan Nuryadin, S.HI., M.Pd.I., menambahkan bahwa transformasi digital adalah langkah krusial. "Teknologi digital membawa efisiensi dan kemudahan akses, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan," katanya.  

Dr. Ade Manadin, S.Pd., M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, juga mengingatkan pentingnya peran pendidik sebagai agen perubahan. "Transformasi harus dimulai dari guru. Seribu perkataan tidak lebih baik daripada satu perbuatan," tegasnya.  

Pembicara dan Materi Inspiratif 

Workshop dibuka dengan penampilan tarian bertema metamorfosa kupu-kupu oleh mahasiswa semester 5A. Materi pertama disampaikan oleh Jian Al Ma'arij, M.Pd., dosen Universitas Teknologi Digital sekaligus owner Pikahayang, yang membahas peluang karir freelance di era digital. Freelance membuka jalan untuk work-life balance dan meningkatkan nilai portofolio," paparnya.  

Dr. Fenti Inayati, S.Pd., M.Ag., memaparkan pentingnya pendekatan deep learning dengan kerangka kerja 6C: Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity, Computational Thinking,dan Character. Ia juga menjelaskan tiga pendekatan pembelajaran: surface learning, achievement learning, dan deep learning.  


Beragam penampilan kreatif turut memeriahkan acara, seperti tarian edukatif tentang pengenalan nama-nama hewan oleh mahasiswa semester 5B, dan kuis interaktif melalui platform digital Quizizz yang mendapatkan respons antusias dari peserta.  

Puncak acara ditutup dengan pertunjukan mahasiswa semester 5 Pakenjeng, disertai pameran karya mahasiswa semester 3 yang menampilkan media pembelajaran inovatif, alat peraga interaktif, dan mind mapping kreatif.  

Workshop ini tidak hanya berhasil mentransfer pengetahuan tentang transformasi digital dalam pendidikan, tetapi juga memberikan pengalaman nyata tentang integrasi seni, teknologi, dan kewirausahaan dalam pembelajaran modern. Keberhasilan acara ini menjadi bukti komitmen IAI Persis Garut dalam mencetak pendidik yang siap menghadapi tantangan era digital.  

Jurnalis: Rifa Apriliani

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama