IAI Persis Garut -11 Desember 2024 mengadakan seminar bertema “Aliran Keagamaan di Garut serta Permasalahan dan Solusinya” dalam rangkaian kegiatan Festival Kampus. Acara tersebut berlangsung di Auditorium IAI Persis Garut, Jalan Aruji Kartawinata, Tarogong Kidul, dengan dihadiri mahasiswa, dosen, serta sejumlah tokoh penting, termasuk Kasat Intelkam Polres Garut, AKP Sonson Sudarsono, S.E., M.M.; Ketua FKUB Garut; Ketua PD Persis Garut; perwakilan Kesbangpol; dan POLRES Garut, Ken Setiawan.
Mahasiswa diwajibkan mengikuti seminar sebagai pengganti perkuliahan, dan kehadiran mereka dicatat sebagai bagian dari absensi. Seminar ini menghadirkan tiga pemateri dari berbagai latar belakang organisasi masyarakat (ormas), serta perwakilan dari Polres Garut.
Pembukaan dan Sambutan
Seminar diawali dengan sambutan dari berbagai tokoh. Perwakilan PD Muhammadiyah menyatakan apresiasi atas upaya membangun toleransi melalui kegiatan ini. “Dalam membentuk toleransi bersama, kegiatan seperti ini perlu diapresiasi sebesar-besarnya,” ucapnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Dr. Nurul Irfan, M.Ag., tokoh Persis sekaligus dosen IAI Persis Garut, yang menekankan pentingnya dakwah yang menebarkan kasih sayang dan toleransi. “Islam adalah rahmatan lil alamin. Kita harus saling menyayangi dan mengasihi meski ada perbedaan agama,” ujar Dr. Nurul Irfan sambil membuka acara secara resmi dengan pembacaan basmalah.
AKP Sonson Sudarsono dalam sambutannya mengingatkan pentingnya keikhlasan dalam bertugas dan menghindari penyalahgunaan media sosial yang dapat memicu konflik agama. “Negara bisa hancur karena politik dan penyimpangan agama. Polri terus berupaya memberantas penyalahgunaan narkoba, judi, dan perilaku yang mengganggu ketertiban umum," jelasnya.
Materi Seminar Pemateri Pertama: FKUB Garut
Sekretaris FKUB Garut menyampaikan bahwa kasus-kasus terkait aliran keagamaan, seperti Syiah, perlu menjadi perhatian pemerintah. “Agama hadir untuk menyelamatkan umat manusia dari golongan yang menyimpang,” tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap golongan tertentu yang dapat memecah belah masyarakat.
Pemateri Kedua: Ketua PD Persis Garut
Ketua PD Persis Garut menyoroti pentingnya menghormati perbedaan agama sebagaimana diatur dalam Al-Qur'an Surah Al-An'am ayat 108. “Kita dilarang mencela sesembahan umat agama lain karena hal itu dapat menimbulkan permusuhan,” katanya. Ia mengajak peserta untuk membangun toleransi antarumat beragama sebagai wujud kebersamaan dalam membangun bangsa.
Pemateri Ketiga: Perwakilan Polres Garut
Ken Setiawan, perwakilan dari Polres Garut, membagikan pengalamannya yang dahulu bersikap eksklusif terhadap kelompok berbeda. “Dulu saya merasa kelompok saya yang paling benar, namun kini saya sadar pentingnya toleransi dan persatuan sebagai sesama warga negara Indonesia,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya memahami perbedaan keyakinan tanpa mengurangi rasa persaudaraan sesama manusia.
Dalam sesi diskusi, seorang peserta menjawab pertanyaan mengenai Tuhan dalam berbagai agama.
“Tuhan itu sama, tetapi cara beribadah dan keyakinanlah yang berbeda,” ujar peserta tersebut, mendapat tanggapan positif dari narasumber.
Seminar ini diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa IAI Persis Garut agar lebih toleran dan menghargai perbedaan antaragama maupun antarormas. Dengan dialog ini, semoga kita semua semakin memahami pentingnya kebersamaan di tengah keberagaman.
Jurnalis : Rohima Sitti